PROKLAMASI itu selain dia adalah PERNYATAAN KEMERDEKAAN, ia sekaligus merupakan PENGAKUAN KEDAULATAN. Jadi PROKLAMASI itu sesungguhnya adalah PENGAKUAN KEDAULATAN. dalam konteks indonesia, kedaulatan itu adalah KEDAULATAN RAKYAT. Maka pemerintahan yang akan dibentuk pada Negara Indonesia adalah pemerintahan yang BERKEDAULATAN RAKYAT.
PROKLAMASI menciptakan INDONESIA MERDEKA dan menimbulkan KEDAULATAN RAKYAT INDONESIA, yaitu KEKUASAAN BERSAMA RAKYAT INDONESIA bekas jajahan Belanda dari Sabang sampai Merauke, karena kemerdekaan indonesia itu adalah kemerdekaan seluruh rakyat indonesia dari sabang sampai merauke. Itulah tekad dan cita-cita laksana api unggun yang berkobar-kobar.
Itulah KEKUASAAN GOTONG ROYONG REPULIK INDONESIA BERKEDAULATAN RAKYAT yang terdiri atas KEKUASAAN DAERAH-DAERAH INDONESIA MERDEKA, yang haruslah bermindset KESATUAN DI DLM KEBHINNEKAAN. SATU KESATUAN TANAH AIR, SATU KESATUAN BANGSA, SATU KESATUAN BAHASA. SATU KESATUAN INDONESIA RAYA, SATU KESATUAN MERAH PUTIH.
INDONESIA MERDEKA menjadi NEGARA INDONESIA MERDEKA karena mendapatkan PS-UUDNI. Supaya PS-UUDNI itu hanya bicara REPUBLIK KESATUAN (NKRI), nggak sekedar kilat-sementara NRI (REPUBLIK saja), atau supaya gak nyasar sesat menjadi NRIS lagi, maka PS-UUDNI itu harus ditegaskan / diperjelas dengan visualisasi dari konsep statisme dari PANCASILA itu sendiri yaitu BHINNEKA TUNGGAL IKA. Pancasila itu adalah PANCASILA-BHINNEKA TUNGGAL IKA. BHINNEKA TUNGGAL IKA adalah SEMBOYAN PERSATUAN NEGARA INDONESIA.
BHINNEKA TUNGGAL IKA pada lambang negara GARUDA PANCASILA adalah visualisasi dari sisi statisnya PANCASILA.. dg visualisasi BTI ini, maka PS-UUDNI itu hanya bicara NKRI, bukan NRI yang masih terhitung kilat sementara atau NRIS yang sesat menurut ukuran zaman dan kejadian bangsa kita yang beraneka ragam.
Salam Garuda Pancasila – salam BTI-PS-UUDNI-NKRI.